Roti
bakar yang paling populer sering dikaitkan dengan kota Bandung.
Barangkali usaha ini awalnya berkembang di kota tersebut atau kebanyakan
pedagangnya dari Jawa Barat. Saat ini roti bakar tidak hanya milik kota
Bandung, karena sudah berkembang di bayak tempat.
Oleh: Yuyun Anwar
Konsultan dan Penulis Buku Kuliner Indonesia
Penyebutan hanya untuk mempermudah jenis usaha roti bakar. Roti bakar
Bandung biasanya dijual dengan menggunakan gerobak di kaki lima, tepi
jalan, atau tempat strategis lainnya. Roti bakar ala gerobak ini paling
banyak ditemui di sore hari.
Mengapa roti bakar digemari? Roti bakar menjadi tren makanan yang enak
dinikmati saat udara tidak panas (malam atau pagi hari). Tren itu
menciptakan permintaan baru yakni kudapan yang enak dan lezat. Roti
bakar yang berbahan roti tawar bisa menjadi alternatif mengenyangkan
sehingga terkadang sebagai pengganti makan malam atau sarapan.
Sementara
aneka isi baik cokelat, susu, keju, dan sebagainya menjadi menjadi daya
tarik lebih sehingga tidak membosankan. Roti bakar cocok sebagai teman
minum teh hangat, susu, atau kopi. Kudapan yang awalnya adalah kudapan
rumahan untuk sarapan menjadi makanan ‘kota’ menjadi makanan yang banyak
diburu saat jalan-jalan atau bepergian sambil ‘hang out” atau bahkan
oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Peluang usaha roti bakar sangat terbuka karena di samping penggemar roti
bakar banyak, produk roti bakar sudah dikenal juga karena cara
pembuatannya sangat mudah. Keunggulan lainnya bahan baku roti tawar dan
aneka isi begitu mudah didapatkan di toko modern atau pasar tradisional.
Usaha ini tidak banyak membuang bahan karena dimasak saat ada pesanan.
Kalaupun tidak laku, roti dan bahan isi utuh masih bisa dijual besok
atau lusa.
Yang paling penting bahwa modal usaha ini sangat kecil. Dengan modal di
bawah Rp 3 juta, berjualan roti bakar sudah bisa dilakukan. Yang paling
mahal adalah investasi gerobak menyusul peralatan masak. Sementara biaya
operasional menyesuaikan dengan target omzet.
Tips Membuka Usaha Roti Bakar
Agar
usaha roti bakar Bandung sukses, pastikan mengenal pasar roti bakar,
pengenalan produk, dan cara penjualannya. Yang dimaksudkan dengan pasar
roti bakar adalah konsumen yang akan membeli roti bakar yang dijual
nantinya. Dengan mengenal konsumen, berarti memahami kebutuhan dan
keinginan pembeli. Misalnya menjual roti bakar di kampus tentu saja
harus memahami perilaku makan sampai daya belinya. Itu pasti berbeda
dengan perilaku anak SD. Untuk anak SD dari kalangan menengah bawah
misalnya, roti tak perlu besar, harga murah, dan tidak terlalu menuntut
rasa karena uang saku anak SD lebih terbatas dibanding mahasiswa.
Pengenalan produk roti bakar adalah roti bakar adalah roti tawar yang
diberi aneka isi lalu dibakar di atas bara api atau wajan/lempengan besi
panas untuk memasaknya sehingga menghasilkan aroma bakar/panggang yang
spesifik. Daya tahan roti tawar tidak lama, bisa bertahan 2-3 hari
sehingga pertimbangan stok bahan perlu diperhatikan, agar tidak banyak
roti yang berjamur. Roti bakar Bandung menggunakan bahan roti tawar
khusus yang panjangnya mencapai 15-20 cm. Roti semacam ini banyak dijual
di distributor pasar.
Tingkat
kematangan roti perlu diperhatikan. Cara panggang yang bagus adalah
warna cokelat keemasan yang akan menghasilkan rasa yang lezat. Aneka isi
semacam margarine, cokelat, meses, keju, susu kental manis, sampai
aneka rasa selai mulai stoberi, kacang, nanas, atau sirsak memang
tergolong awet dan tahan lama. Namun, jika suda dibuka bungkusnya
perhatikan juga lama penyimpanan dan kemas ulang setelah dibuka.
Cara berjualan berkaitan dengan cara mengenalkan roti bakar. Bisa
memilih meniru cara pedagang roti bakar Bandung gerobak lainnya yang
buka sore hari, atau memilih berjualan mulai pagi untuk melayani orang
sarapan saja. Mendesain gerobak agar tampil lebih cantik, promosi atau
menampilkan menu alternatif roti bakar aneka isi bisa menjadi daya
tarik. Beberapa roti bakar kadang terkenal karena rotinya yang tebal,
taburan keju yang banyak, atau variasi isi yang menarik.
Cara Membuat Roti Bakar
Olesi permukaan dua potong roti tawar dengan margarin, kemudian taburi
dengan cokelat, beri parutan keju di atasnya, lalu tutup dengan roti
lagi. Panggang dengan menggunakan panggangan pelat besi.
Bolak-balik sampai kering merata. Angkat. Sajikan dengan atasnya
ditaburi keju parut dan meses.
0 komentar:
Posting Komentar